Isra’
Mi’raj telah menjadi satu peristiwa luar biasa sekaligus mukjizat Nabi Muhammad
yang tidak didapatkan oleh nabi-nabi lain. Dilansir dari HYPERLINK
"http://onislam.net"onislam.net , Syaikh Yusuf Al
Qardawi menjelaskan, setidaknya ada dua hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa
Isra’ Mi’raj.
Pertama, menunjukkan tingginya status Masjid Al Aqsa bagi kaum Muslim.
"Maha Suci Allah, yang
telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al
Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al Isra’: 1)
Masjid Al Aqsa adalah tempat yang diberkahi oleh Allah. Masjid ini merupakan
kiblat pertama umat Islam, sebelum Allah memindahkannya ke Masjidil Haram.
Masjid Al Aqsa juga satu dari tiga masjid yang paling penting dikunjungi,
setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Syaikh Yusuf Al Qardhawi menegaskan, Allah menghendaki kita
mengingat pentingnya Masjid Al-Aqsa melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Umat Islam
tidak boleh menyerah untuk mempertahankan Masjid Al Aqsa, yang kini berada di
bawah cengkeraman Yahudi.
Kedua, turunnya perintah shalat. Tidak ada perintah agama yang disampaikan
langsung tanpa perantara oleh Allah kepada Nabi-Nya, kecuali perintah shalat.
Ini menjadi bukti betapa tingginya kedudukan shalat dalam ajaran Islam. Sholat
adalah sarana spiritual di mana umat Islam dapat berhubungan atau menghadap
Tuhan mereka.
Awalnya, Allah memerintahkan umat Muhammad untuk mengerjakan
shalat sebanyak 50 kali sehari. Atas saran nabi-nabi terdahulu, Rasulullah
kembali menghadap Allah untuk memohon keringanan hingga akhirnya menjadi lima
kali sehari.
Amalan shalat juga yang nantinya akan dinilai pertama kali pada hari perhitungan.
Shalat menjadi bukti ketaatan seorang hamba kepada Pencipta, serta ungkapan
rasa syukur atas nikmat yang selalu Dia berikan.
No comments:
Post a Comment