Saat mendengar kata-kata
ginseng apa yang ada dalam pikiran Anda? Umumnya orang pasti akan mengaitkannya
dengan negeri Semenanjung Korea.
Ginseng memang bukan tanaman endemik Korea, tapi
soal urusan kualitas tak ada yang bisa mengalahkan kesohoran ginseng negara
yang masih satu daratan dengan Tiongkok ini. Maklum saja, perlakuan terhadap
tanaman dengan nama latin Panax schinsen dalam budidayanya sangat istimewa.
“Perlakuannya seperti merawat anak. Bahkan orang
dulu sering mengajak berbicara tanaman ginsengnya,” tutur Lina, seorang pemandu
di pusat Ginseng Korea Selatan, Chungha Building, Jahamun-ro, Jongro-gu, Seoul,
Korea.
Lina mengatakan cara menanam hingga memanen
ginseng sangat istimewa. Ginseng korea harus ditanam di negara yang memiliki 4
musim, bahkan tempatnya harus berada di ketinggian tertentu.
Bibit ginseng diambil dari bunganya yang muncul
di tahun ketiga. Setelah itu ginseng akan dipindahkan ke tempat lain yang punya
tanah bernutrisi baik.
“Ginseng yang berkualitas dipanen setelah 6
tahun. Petani tidak boleh menanam ginseng di tempat yang sama karena nutrisinya
sudah habis. Harus menunggu 15-16 tahun,” kata Lina
Itulah alasannya kenapa ginseng korea sangat
mahal harganya. Bahkan penjualannya, terutama untuk ekspor, sangat dibatasi
karena suplainya tidak rutin ada setiap tahun
No comments:
Post a Comment