Saturday, March 21, 2015

Mesir Akan Buat Ibukota Baru yang Tak Kalah Dari Dubai



Populasi yang membludak menjadi alasan Mesir untuk membuat ibukota baru. Walau masih rencana, namun Mesir menggandeng developer yang juga membangun Burj Dubai untuk mengerjakannya. Bakal jadi destinasi wisata baru nih!

Mesir identik dengan Piramida, Tahrir Square, dan Sungai Nil. Namun Mesir berencana untuk membuat sebuah ibukota baru. Seperti yang tertulis oleh CNN  Rabu (18/3/2015) alasan polusi hingga kemacetan yang kian parah jadi alasannya.

Berbagai alasan terkait Kairo yang makin tidak nyaman huni, akhirnya membuat pemerintah Mesir bekerjasama dengan pengembang dari Uni Emirat Arab dalam sebuah program ambisius. Jumat lalu (13/3) diungkapkan rencana untuk membangun sebuah ibukota modern seperti Dubai.

Dalam situs resmi The Capital Cairo, terlihat kalau ibukota baru tersebut memperlihatkan rancangan kota yang memiliki tata ruang dari menara kaca dan kolam renang, tidak jauh berbeda dengan di Dubai. Ibukota yang belum diberi nama itu rencananya akan dibangun di sisi Timur Kairo, berdekatan dangan Laut Merah. Nantinya ibukota tersebut akan membentang di atas lahan seluas 388 km2 atau sekitar separuhnya Jakarta.

Selain menyertakan kantor kedutaan dan pemerintahan yang baru, akan dibuat juga sebuah bandara internasional yang lebih besar dari Bandara Heathrow di London, perkebunan dengan tenaga matahari, 40.000 kamar hotel, 2.000 sekolah, 18 rumah sakit, dan jalan baru.

Ambisi yang besar, berarti biaya yang tidak sedikit. Menteri Perumahan Mesir, Mostafa Madboully, mengungkapkan pada konferensi pembangunan ekonomi di Sharm el-Sheikh, bahwa biayanya diperkirakan mencapai US$ 45 Miliar, atau sekitar Rp 593 triliun!

Rencana tersebut akan didukung oleh grup yang menamakan dirinya sebagai dana investasi real estate pribadi yang dipimpin oleh pengembang Emirat, Mohamed Alabbar. Alabbar merupakan pendiri dari Dubai's Emaar Properties yang juga membangun Burj Khalifa.

Kota Kairo memang kaya sejarah dan punya pesona yang menawan. Namun dengan jumlah populasi penduduk yang lebih dari 18 juta orang, tinggal di sana bisa jadi melelahkan dan bikin frustasi. Dengan membuat ibukota baru, pemerintah Kairo ingin mengurangi kemacetan di sana sebelum makin membludak.

Mesir bukan merupakan negara pertama yang berencana untuk memindahkan ibukotanya dari kota besar ke daerah lain. Di Indonesia pun sempat berkembang wacana untuk memindahkan ibukota Jakarta dari Pulau Jawa ke Kalimantan. Kita tunggu saja realisasinya.

No comments:

Post a Comment