Singapura selalu menjadi pilihan banyak orang untuk
berlibur. Faktor lokasinya yang dekat dengan Jakarta, membuat banyak orang
Indonesia pun senang menyambangi Singapura. Bahasa Inggris ala Singapura namun
tergolong unik, mereka yang baru pertama kali mendengarnya biasanya akan
bingung karena kurang paham maksudnya.
Area Director Indonesia untuk Singapore Tourism Board, Michele Shen-li, Rabu
(18/3), di Jakarta memaparkan Singapura mempunyai dua bahasa yang digunakan
oleh penduduknya, bahasa Inggris dan Mandarin. Selain itu masih ada satu bahasa
lain yang sebenarnya tidak resmi tapi justru digunakan sehari-hari. Apa itu?
Jawabannya adalah Singlish.
Singlish atau Singapore-English merupakan campuran antara bahasa Inggris dan
bahasa setempat. Biasanya, penduduk setempat menggunakan bahasa ini untuk
berdialog. Bahasa ini sangat unik untuk didengar, terutama bagi orang-orang
yang belum pernah mendengar sebelumnya. Singlish juga sangat mendominasi dalam
percakapan sehari-hari masyarakat setempat.
Masyarakat setempat akan memperkenalkan bahasa ini kepada
wisatawan asing yang berkunjung ke sana, dengan senang hati. Tujuan dari
memperkenalkan bahasa ini, yakni agar wisatawan dapat mengetahui Singlish dan
tidak merasa aneh ketika mendengarnya.
Beberapa kata Singlish yang selalu digunakan adalah alamak, shiok, kiasu, lah,
can or not, dan chope. Alamak digunakan untuk mengucapkan "mati aku"
atau "aduh". Kata ini diletakkan pada awal kalimat. Kata shiok
digunakan untuk menyatakan fantasi atau perasaan puas dan senang. Kata kiasu
merupakan kata yang mempunyai makna semangat persaingan yang tinggi. Kedua kata
tersebut digunakan pada akhir kalimat.
Lah merupakan kata yang sering didengar setelah kata alamak. Kata lah merupakan
akhiran yang digunakan untuk memberikan penekanan pada kalimat.
Kata can or not juga kata yang biasa didengar di Singapura. Kata ini untuk
menanyakan sesuatu yang bisa dilakukan atau tidak bisa dilakukan. Sedangkan
kata chope digunakan untuk menguasai tempat atau benda lain. Misalnya merujuk
pada sesuatu yang ingin anda tempati.
Michele menyarankan jika wisatawan tertarik untuk belajar bahasa ini, wisatawan
bisa berbaur dengan masyarakat setempat. Dengan berbaur, wisatawan akan
mendapatkan keuntungan lain, yakni mereka bisa menjalin pertemanan dengan
masyarakat Singapura.
"Selain bahasa Inggris dan Mandarin, kami juga punya
bahasa Melayu, dan Tamil," jelas Michele.
Sumber : Republika
No comments:
Post a Comment