Langkawi
merupakan tempat wisata yang sangat populer di Malaysia. Selain alamnya yang
indah, Langkawi punya wisata komplet. Dari pantai, air terjun, cable car hingga
danau di tengah laut, semuanya ada di Langkawi.
Langkawi
bukanlah nama yang asing di telinga saya, tapi yang saya tau hanya sebatas Tour
de Langkawi yang tersohor. Ketika mencari tau lewat internet ternyata banyak
keindahan yang masih tersimpan di Langkawi yang belum diketahui traveler
Indonesia.
Setibanya
di Langkawi, kami naik taksi menuju hotel dan istirahat sebentar. Kami menginap
di hotel sekitar Pantai Cenang, pantai yang lebih ramai dibanding Pantai Tengah
yang segaris dengan Pantai Cenang. Setelah hari agak sore, kami pun ke pantai
untuk sekedar jalan-jalan di pinggir pantai, tidak ada yang istimewa di Pantai
Cenang ini karena kurang lebih mirip dengan Pantai Kuta, Pantai Patong dan
Pantai Pattaya. Bedanya, ombak di pantai ini lebih tenang.
Esok
harinya saya pun bangun siap-siap untuk island hopping dan berangkat dari hotel
menuju pelabuhan. Kami naik kapal kecil dan tujuan pertama adalah Tasik Dayang
Bunting dimana terdapat sebuah bukit yang mirip wanita hamil. Setelah
diperhatikan, memang sangat mirip dengan wanita hamil.
Ajaibnya,
di balik bukit ini ada sebuah danau. Ketika kami melihat danau tersebut, saya
sangat takjub dan heran ternyata memang benar ada danau di tengah laut.
Asyiknya kita bisa berenang di sekitar danau tersebut.
Perjalanan
selanjutnya adalah melihat burung elang diberi makan. Pengemudi kapal akan
melempar daging ke laut dan elang-elang secara otomatis akan terbang dari
pohon-pohon dan mengambil daging yang dilempar ke laut. Ehm, seumur-umur baru
kali ini melihat elang diberi makan. Pantas pulau ini disebut Langkawi karena
ternyata memang banyak elang.
Lalu
island hopping yang terakhir adalah mandi di Pulau Beras Basah, sebuah pulau
indah dengan pasir putih dan air yang jernih. Puas berenang kami pun pulang
kembali ke hotel, tetapi keindahan Langkawi tidak sampai disitu. Kami
melanjutkan perjalanan ke Langkawi Cable Car yang jaraknya kurang lebih 30
menit dari Pantai Cenang.
Ketika
sudah beli tiket, Kami sempat ragu untuk melanjutkan melihat cable car menuju
puncak gunung yang sangat tinggi. Kami ragu karena ketika melihat raut wajah
yang naik cable car terlihat seperti menahan napas, ketika semakin tinggi
mukanya pun semakin pucat.
Pemandangan
yang begitu indah tidak bisa mengobati rasa takut apalagi pada waktu itu angin
sangat kencang. Akhirnya sampai di puncak, hati pun lega ditambah pemandangan
yang begitu indah. Terbersit dalam hati kenapa Indonesia tidak bisa buat cable
car seperti ini.
Tidak
jauh dari Langkawi Cable Car, ada air terjun tujuh tingkat atau yang lebih
dikenal dengan Seven Wells Waterfall, kami pun memutuskan menuju kesana.
Ternyata untuk sampai di air terjun harus mengalahkan ratusan anak tangga,
cukup menguras tenaga memang. Akhirnya, saya sampai juga dengan keringat yang
bercucuran. Ketika sampai di atas sungguh ajaib sungai yang sangat jernih dan
Pantai Langkawi terlihat jelas dari sini serta cable car yang terlihat bergerak
naik dan turun.
Tanpa
ragu saya pun mengganti pakaian dan langsung mandi, rasanya segar luar biasa.
Sungguh sensasi yang luar biasa mandi di atas gunung dan bisa melihat lautan
yang luas. Perjalanan pun dilanjutkan melihat pantai-pantai di sekitar Langkawi
antara lain Pantai Pasir Hitam dan Pantai Tanjung Rhu.
Kami
lalu merendam kaki di Air Hangat Village, lalu setelah itu kami menuju Durian
Perangin Waterfall. Uniknya ternyata memang semua pohon di sekitar air terjun
adalah pohon durian.
Waktu
telah berlalu dan kami pun harus pulang. Nah, ada yang tidak boleh dilupakan
kalau ke Langkawi yaitu belanja di Duty Free Mall. Mal ini ada di sekitar
Pantai Cenang dan juga di Kota Langkawi.
Istimewanya lagi harganya memang super
murah dibanding di Indonesia.
Perjalanan
ke Langkawi penuh dengan pengalaman yang mengesankan, memang pantas Langkawi
disebut sebagai Permata Kedah.
No comments:
Post a Comment