Tempat wisata Thailand
tak kalah menarik jika dibandingkan dengan tempat wisata di negara Asia
lainnya. Thailand adalah sebuah negara yang berbentuk kerajaan, dengan pusat
pemerintahan di Kota Bangkok.
1. Baan Pinsuwan
Benjarong di Samut Songkhram
Tempat ini merupakan home
industry yang
memproduksi keramik tradisional dengan menggunakan lukisan secara manual. Motif
yang dibuat di sini sangatlah berseni tinggi karena motif yang digambarkan di
keramik semuanya menggunakan tangan dan manual, sehingga tercipta detail dari
motif keramik.
Motif keramik ini
banyak diambil dari motif Tiongkok kuno dan tradisional Thailand yang digambar
sangat berwarna. Yang seru di sini adalah kita bisa menyaksikan bahkan memotret
para pekerjanya yang sangat ahli dan terampil dengan tangannya untuk
menciptakan motif detail dari keramik ini.
Selain bisa memotret cara pembuatan dan lukisan
keramik di sini kita juga bisa belajar cara melukis juga lho. Buat yang ingin
membeli keramik disini juga sangat boleh, satu cangkir bermotif tradisional dan
berwarna warni ini harganya bisa mencapai Rp 1.000.000 per cangkirnya.
Apakah mereka membeli untuk dipakai sehari-hari?
Tentu tidak, karena sebagian besar wisatawan yang datang membeli cangkir-cangkir
ini biasanya dibeli untuk oleh-oleh atau hadiah kepada orang yang spesial.
2. Wat Khanon
Temple
Wat Khanon Temple adalah bangunan bersejarah di
daerah Ratchaburi, Thailand bagian tengah. Di sini yang menarik adalah adanya
museum wayang dan pentas teater pertunjukan Shadow Pupppet. Wat Khanon Temple
juga menerima penghargaan dari UNESCO karena berperan aktif menjaga bangunan
budaya "warisan budaya tak benda".
Banyak obyek foto yang bisa diambil di sini, di
antaranya adalah kegiatan para "Monk" atau biksu yang memakai pakaian
khasnya yang berwarna jingga. Di sini kita juga bisa melihat pembuatan wayang
Thailand. Museum Wayang yang terdapat di dalam juga interiornya sangat bagus
untuk dijadikan obyek foto. Yang terakhir adalah pertunjukan Shadow Puppet yang
dimainkan oleh para pelajar. Buat yang ingin menonton dan memotret wayang bisa
menontonnya setiap hari Sabtu dan Minggu jam 10.00.
Yang unik, wayang Thailand punya beberapa
perbedaan dengan wayang yang ada di Indonesia. Kalau wayang Indonesia dimainkan
oleh satu dalang dan banyak pengiring, baik pemain gamelan maupun sindennya.
Sedangkan wayang Thailand punya bentuk yang besar, mungkin kulit satu kerbau
yang dipakai untuk membuat satu buah wayang.
Selain itu dalang yang memainkan wayang juga
dilakukan oleh banyak orang. Ibaratnya seperti kita melihat pertunjukan tari
dan wayang sekaligus. Selain itu waktu pertunjukannya juga tergolong cepat
sekitar 1 sampai dengan 2 jam. Ini berbeda dengan pertunjukan wayang di Jawa,
di mana dalang bisa semalam suntuk bermain wayang.
Sepertinya wayang
Thailand diperuntukan untuk kebutuhan pariwisata, dan berbeda dengan wayang
yang ada di Indonesia yang sebagian besar ditontonkan untuk hiburan rakyat.
3. Sungai Mekong di Thailand
Sungai Mekong adalah sungai terpanjang ke-12 di
dunia dan ke-7 di Asia, yang mengalir melewati 6 negara: Tiongkok, Burma, Laos,
Thailand, Kamboja dan Vietnam. Di kawasan ini saya mengunjungi Sungai Mekong
yang mengaliri sebagian besar kawasan di Thailand, Sungai Mekong salah satu sungai
yang dimanfaatkan oleh masyarakat Thailand untuk kebutuhan mereka sehari-hari
seperti transportasi, pemanfaatan perikanan, bahkan sebagai daerah wisata.
Di sini banyak melihat masyarakat memanfaatkan dengan
baik Sungai Mekong, dan saya juga banyak melihat hotel dan home
stay yang dibangun di
sisi Sungai Mekong. Ya merupakan wisata yang unik jika kita melihat langsung
pemandangan sungai dan segala aktivitasnya.
Sebagian besar
penduduk Thailand adalah penganut aliran Buddha Theravada. Thailand mempunyai
banyak biara dengan biksu yang mencapai ratusan yang melakukan ritual
pengumpulan pindapatta yang menjadi tradisi aliran Buddha Theravada sejak
berabad-abad yang lalu.
Biksu memakai jubah
berwarna jingga berjalan tanpa alas kaki, dan ini merupakan pemandangan yang
menarik. Berdasarkan kepercayaan Buddha Theravada, para biksu tidak diperbolehkan
bertani dan memasak makanan untuk makanan mereka sendiri.
Cara mereka untuk menunjang kelangsungan hidup
adalah mengumpulkan pindapatta dari umat berupa makanan atau uang. Mereka yang
memberikan sumbangan diberikan doa sebagai berkah agar mereka hidup lebih
sukses dan terkabul doanya. Difoto ini adalah seorang biksu yang menyusuri
Sungai Mekong di Thailand.
Masyarakat yang ingin memberikan pindapatta
menyebut kata "Nimon" yang berarti tolong berhenti, karena biksu
tidak boleh meminta-minta dan hanya menerima ketika orang memberikan.
4. Pembuatan
Keramik dan Vas Naga secara tradisional di Tao Hong Tai Ceramic Factory
Masih di daerah Ratchaburi disini ada pabrik
keramik yang sangat unik dan katanya konon yang terbaik di Thailand. Sesaat
saya masuk ke halaman pabrik ini banyak sekali terdapat keramik yang dibuat
berbagai macam rupa secara kreatif. Pembuatannya memang semuanya manual dan
tradisional, tetapi konsepnya sangat kreatif karena bentuk keramiknya tidak
hanya vas tetapi beraneka macam rupa. Di sini kita bisa memotret proses
pembuatan keramik, motif naga yang masih dipertahankan sampai sekarang juga
seru untuk diabadikan lewat kamera.
Jika anda ingin
memesan khusus di sini juga bisa. Uniknya lagi adalah galeri tempat mereka
memperdagangkan keramik-keramik ini dilakukan di halaman luas. Para pembeli
bisa berkeliling pabrik sambil melihat vas keramik yang dijual sekaligus
membuat para perajin keramik ini bekerja.
5. Pasar Tradisional Jed Samian di Photharam
District
Salah satu destinasi dan obyek wisata di
Photharam adalah pasar tradisional Jed Samian. Pasar ini unik karena sudah ada
sejak 117 tahun yang lalu yang dibentuk oleh komunitas masyakat disana agar
bisa menjual barang dan hasil perkebunan mereka.
Yang menarik di sini adalah banyak kuliner
murahnya. Saya menemukan setengah ekor ayam goreng (2 potong) seharga kurang
dari Rp 10.000. Sangat berbeda ketika saya di Bangkok, harga makanan di sini
sedikit lebih mahal dibandingkan dengan Jakarta. Tetapi kita bisa menemukan
kuliner yang murah di daerah pinggiran.
Ini mengingatkan saya
ketika ke Phuket Thailand 13 tahun lalu di mana harga-harga di sana sangat
murah dan bisa dibilang lebih murah daripada makanan di Yogyakarta. Kalau
sekarang saya kurang tahu, mungkin sudah lebih mahal karena sudah menjadi
tempat wisata yang populer.
Di Pasar Tradisional Jed Samian banyak obyek dan
aktivitas di pasar yang bisa difoto, karena mereka sangat ramah kepada
pendatang dan turis asing. Anda bisa mudah memotret mereka dan mengabadikan
segala aktivitas mereka di dalam pasar ini. Buat anda pencinta kuliner
datanglah ke pasar ini, dijamin irit dan perut kenyang.
6. Sampran Riverside Market
Sampran Riverside sebenarnya adalah resort dan
hotel yang berada di Nakhom Pathom, yang sangat keren. Resort ini punya taman bermain
dan pasar tradisional yang isinya adalah semua khas Thailand. Di Sampran
Riverside terdapat Taman Budaya Thailand, di sini ada seni bela diri
tradisional, tarian tradisional, cara membuat kuliner Thailand. Bahkan ada demo
proses pembuatan tenun Thailand yang legendaris.
Tidak hanya itu,
wisatawan juga boleh dan bebas memotret mereka, sehingga tempat ini saya
rekomendasikan sebagai tempat yang wajib dikunjungi untuk para traveler dan
fotografer.
Di sini ada juga pertunjukkan budaya Thailand
dan pemberian makan gajah. Selain itu di area luar Sampran ini ada farmer
market (Talad Sukjai) yang banyak menjual hasil perkebunan dari daerah sekitar.
Aneka produk lokal juga dijual di sini, harganya pun juga tidak terlalu mahal.
Saya bisa bilang murah, karena saya di sini saya sempat membeli sebungkus besar
rumput laut yang kalau dirupiahkan sebesar Rp 15.000. Padahal kalau di Jakarta
bisa Rp 30.000 paling murah he-he...
7. Baiyoke Sky Bangkok
Menara Baiyoke Sky di Kota Bangkok Thailand,
merupakan gedung tertinggi di Thailand bahkan di Asia Tenggara, karena bangunan
ini punya 83 lantai. Di sebagian lantai atas hotel ini adalah restoran yang
eksklusif dan punya akses untuk melihat pemandangan Kota Bangkok.
Jika anda ingin memotret Cityscape di Kota
Bangkok, di sini lah tempatnya yang paling bagus untuk memotret Cityscape. Ada
dua cara untuk memotret dari lokasi ini. Cara pertama, anda harus makan malam
di hotel ini, menu yang ditawarkan adalah menu hotel bintang lima. Setahu saya harganya pun juga sangat mahal.
Setelah anda membayar untuk makan, maka Anda bisa memotret dari balkon dan
terlihat jelas pemandangan kota Bangkok keseluruhan
Lantas, bagaimana buat
para backpacker yang punya uang ngepas dan tidak bisa makan di hotel ini?
Tenang, ini cara kedua, bagi orang umum juga bisa kok menikmati puncak hotel
ini dengan membayar 100 baht (mata uang Thailand). Anda bisa langsung ke puncak
tower. Kelemahan puncak tower ini adalah lokasi kita tempat berdiri adalah
selalu berputar. Buat mereka yang hobi fotografi sangat susah memotret di sini
karena puncak ini selalu berputar. Puncak ini buka pada siang hari, jadi saat
terbaik mengunjungi tempat ini adalah sore hari di mana cahaya masih cukup dan
memotret tidak memerlukan tripod.
Ketujuh tempat tersebut di atas adalah destinasi
yang tidak umum di Thailand, kecuali destinasi
ketujuh , Nah buat yang sudah pernah ke Thailand maupun yang belum pernah,
referensi destinasi di atas barangkali bisa membantu Anda saat berkesempatan
berpelesir ke Thailand.