Monday, April 20, 2015

Pasar Tradisional Paling Mahal di Dunia



Pasar tradisional di tiap negara selalu menarik dikunjungi. Di sanalah, traveler bisa berbelanja aneka barang, sekaligus mengenal kehidupan masyarakatnya. Tapi ada 10 negara yang pasar tradisionalnya paling mahal di dunia.

Numbeo, situs database terbesar dunia untuk data kontribusi user terkait harga dan biaya, membuat penelitian Cost of Living Index for Country 2015. Riset ini mengungkapkan 119 negara dengan biaya hidup paling mahal sampai yang paling murah.

Kenapa ini penting bagi para traveler? Karena ketika mereka bertualang ke luar negeri, mereka akan mencicipi biaya hidup sehari-hari penduduk asli negara itu, mulai dari urusan makan sampai transportasi. Mereka mengukur harga barang kebutuhan sehari-hari, biaya makan di restoran dan ongkos transportasi.

Dari situs Numbeo, Groceries Index merupakan salah satu penilaian terhadap tiap negara. Ini adalah penilaian terhadap pasar tradisional dengan sampel barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti beragam makanan.

Jika sebelumnya sudah detiktravel rangkum 10 negara dengan pasar tradisional paling murah, kini kebalikannya. Negara-negara berikut ini memiliki pasar tradisional dengan aneka barang yang harganya mahal.

Kesepuluh negara tersebut yakni Swiss, Venezuela, Norwegia, Islandia, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Denmark, Kanada dan Prancis. Urutannya dimulai dari yang paling mahal.

Ambil contoh harga barang-barang di pasar tradisional di Prancis dengan di Indonesia. Roti 500 gram di sana mulai 1,2 Euro atau setara Rp 17 ribu. Di Indonesia, harganya hanya Rp 10 ribu. Belum lagi, sebotol 1,5 liter air mineral harganya Rp 10 ribu yang cuma Rp 4 ribu di Indonesia.

Sedangkan Swiss, jadi negara dengan pasar tradisional paling mahal. Contohnya, harga 1 kg tomat di sana yakni CHF 3,7 atau sekitar Rp 50 ribu. Di Indonesia, harga 1 kg tomat sendiri rata-rata Rp 11 ribu saja.

Berikut, 10 negara dengan pasar tradisional paling mahal dan angka persentasenya terhadap harga di pasar tradisional Kota New York, AS. Dengan catatan, Indonesia sendiri ada di angka 44,12 persen:

1. Swiss (128,44 persen)
2. Venezuela (128,43 persen)
3. Kuwait (118,45 persen)
4. Norwegia (110,06 persen)
5. Islandia (103,76 persen)
6. Korea Selatan (98,06 persen)
7. Australia (94,31 persen)
8. Selandia Baru (92,51 persen)
9. Denmark (88,59 persen)
10. Kanada (87,41 persen)



No comments:

Post a Comment