Ketika berwisata ke
Kinabalu Park di Kinabalu, Sabah, Malaysia, wisatawan bisa berkunjung ke
Botanical Garden. Kebun raya ini penuh pohon berkhasiat mujarab dari obat
malaria sampai isi kasur nan empuk pengganti kapuk.
Jika Kota Kinabalu punya musim kering dan basah,
Gunung Kinabalu bermusim basah dan sangat basah karenanya hampir tiap pohon di
sana ditumbuhi lumut. Tak pelak, Gunung Kinabalu jadi tanki air dan sumber
oksigen bagi penduduk serta jadi apotik hidup yang relatif lengkap.
Mari perhatikan cerita pemandu bernama Boby,
saat kami berkeliling Botanical Garden yang dialiri Sungai Silau-silau (Sungai
Kuning) di kaki Gunung Kinabalu. Menurut dia di Botanical Garden banyak
tumbuhan berkhasiat dan mujarab.
Dia menjelaskan kulit pohon pelawan
(Tristaniopsis bilocularis) yang dikenal juga dengan julukan naked tree karena
pokok pohonnya nyaris telanjang, ampuh mengusir nyamuk. Ada juga rumput payung
(Cyperus alternifolius) yang air rebusannya digunakan untuk mencegah kehamilan
dan obat malaria.
Getah batang pisang hutan (Musa acuminata) untuk
obat luka dan obat tersiram air panas. Sedangkan bulu berwarna cokelat mirip
bulu orangutan di pokok pohon pakis (Cibotium arachnoideum) dipakai sebagai
pengganti kapas—pengoles obat luka dan isi kasur.
Seturun dari Kinabalu Park, tempat yang bisa
disinggahi adalah Bukit Kundasang. Di sini ada puluhan kios yang menjual
sayur-sayuran dan buah-buahan segar, mirip Puncak di tahun 1980-an. Pastikan
ada hasil bumi khas Sabah berikut masuk dalam tas belanja Anda: bambangan
(mirip mangga kweni), manggis hutan, kubis, dan asparagus. Kundasang adalah
pemasok sayur-sayuran bagi seluruh Sabah, bahkan tiap tahun diadakan pesta
sayur-sayuran di sini.
Sedangkan, Climbathon merupakan perhelatan besar
tahunan di Kinabalu sejak 1987. Selama dua hari, ratusan pelari akan berlari
dari kaki gunung hingga puncak Gunung Kinabalu lalu turun lagi dan berakhir
Kundasang dengan total jarak 42 km. Rekor tercepat saat ini dipegang pelari
Jepang dalam waktu 4 jam 11 menit. Climbathon tahun ini akan digelar 17-18
Oktober 2015.
No comments:
Post a Comment