Dari zaman dahulu,
traveling sudah dilakukan dan akan terus dilakukan hingga masa mendatang. Di
masa depan, jenis traveler akan terbagi ke beberapa jenis. Apa saja?
Situs pencarian traveling, Amadeus, baru saja
memprediksikan masa depan dunia traveling. Setidaknya, ini yang akan
diprediksikan terjadi pada tahun 2030 di dunia travel.
Ada 6 jenis traveler berdasarkan tujuan mereka
liburan. Kira-kira, Anda masuk yang mana ya:
1. Traveler jetset
Yang satu ini disebut Amadeus
sebagai Reward Hunter. Bukan mengejar reward dari hotel atau maskapai, tapi
dari kehidupan sehari-harinya. Traveler jenis ini akan pergi liburan dengan
itinerary lengkap dan perjalanannya harus berjalan sempurna.
Liburan bagi mereka merupakan hadiah bagi diri sendiri setelah lelah bekerja
dan kegiatan setiap hari. Maka tak heran jika traveler ini rela memesan tiket
ke destinasi impiannya meski beda benua.
Reward Hunter juga akan fokus untuk memanjakan diri. Mereka senang liburan di
hotel mewah dengan fasilitas yang memanjakan para tamunya. Banyak juga dari
traveler jenis ini yang lebih memilih tempat privat dibanding yang padat dan
ramai pengunjung. Uang baginya bukanlah masalah yang besar.
2. Traveler eksis
Eksis sudah jadi hukum wajib
bagi traveler jenis ini. Mereka menentukan destinasi sesuai dengan apa yang
sedang ramai didatangi dan dibicarakan pada saat itu. Kelompok ini masuk dalam
golongan Social Capital Seekers.
Tujuan liburannya pun jelas, untuk menaikkan popularitas. Tak sedikit traveler
jenis ini akan terus mengupdate perjalanan liburan mereka dengan sangat
menarik.
Bayaran yang didapat bisa berupa lingkup pertemanan makin luas. Bisa juga nama
yang makin mencuat di dunia maya. Serta bayaran lain saat mereka bisa
mempromosikan sebuah tempat atau destinasi.
3. Traveler humanis
Saat ini, sudah banyak traveler
yang peduli dengan lingkungan. Di tahun-tahun ke depan, akan makin banyak
traveler yang seperti ini. Disebut Ethical Traveller, mereka memilih destinasi
berdasarkan panggilan hati.
Tak sekadar liburan, mereka
akan traveling sambil 'membenahi' dunia. Traveler jenis ini tak segan volunter
selama beberapa bulan di sebuah tempat.
Selagi mencoba melakukan perubahan, mereka sekaligus liburan dengan caranya
sendiri. Inilah kelompok yang tak terlalu peduli dengan lifestyle dan lebih
peduli dengan pengalaman.
4. Traveler efisien
Ada lagi kelompok traveler yang
disebut Obligation Meeters. Mereka liburan dengan maksud tertentu. Biasanya
yang berhubungan dengan pekerjaan.
Bagi mereka, liburan sambil bekerja bukanlah masalah dan malah jadi hiburan
tersendiri. Mereka biasanya membuat perjalanan dengan sangat efisien.
Tidak ada waktu yang terbuang percuma. Daripada bengong, mereka akan melakukan
pekerjaan dengan teknologi yang nantinya akan makin canggih dan mudah diakses.
5. Traveler budayawan
Budaya yang telah diturunkan
dari nenek moyang merupakan harta yang sangat berharga. Tak heran jika di masa
depan nanti akan ada kelompok traveler yang fokus pada kebudayaan.
Tujuan mereka liburan tak hanya ingin melihat pemandangan cantik atau destinasi
yang sedang banyak didatangi. Tapi lebih ke arah destinasi yang kaya akan adat
istiadat dan budaya.
Mereka bisa berlama-lama di sebuah tempat untuk mengagumi dan mempelajari
budaya yang sama sekali berbeda dengan yang dikenalnya. Semakin banyak budaya
yang didapat, semakin berharga perjalanannya.
6. Traveler terima jadi
Terakhir adalah Simplicity
Searcher. Traveler jenis ini tak mau repot-repot menyusun itinerary dan memesan
hotel atau pesawat. Mereka akan dengan percaya menyerahkan segalanya ke pihak
ketiga atau travel agen.
Untuk mereka, liburan adalah kegiatan yang spesial karena jarang dilakukan.
Tidak menantang keberanian, biasanya traveler jenis ini akan pergi ke destinasi
umum dan melakukan hal-hal normal.
Traveler jenis ini biasanya merupakan kelompok yang punya banyak uang tapi tak
punya banyak waktu. Mereka sibuk dengan kegiatan sehari-hari sehingga tak punya
waktu menyiapkan liburan. Jadi, liburan akan jadi pelarian mereka dari
kehidupan sehari-hari yang padat.
No comments:
Post a Comment