Thursday, April 30, 2015

Mau Belanja dan Kuliner di Kinabalu, Ini Tempatnya!



Kinabalu yang merupakan ibukota negara bagian Sabah, Malaysia mencoba menarik perhatian wisatawan. Mereka menawarkan wisata belanja kerajinan dan wisata kuliner yang patut dicoba.

Sekitar 15 persen wilayah Kota Kinabalu adalah hasil reklamasi sejak 1980-an. Pepohonan bakau berganti dengan deretan bangunan. Jalan Pantai yang dulu benar-benar bersisian dengan pantai, kini jadi agak ke tengah. Sekarang kawasan perlindungan bakau ada di Kota Kinabalu Wetland Center.

Sementara itu, Teluk Likas yang dipinggiri seruas panjang Jalan Tun Fud Stephens adalah tempat berlangsungya lomba-lomba internasional, seperti triathlon dan perahu naga. Di sepanjang tepinya, pemerintah membangun jalur khusus untuk jogging dan bersepeda, sebuah upaya mendukung gaya hidup sehat. Walau Kota Kinabalu relatif kota kecil, jangan takut kelaparan atau mati gaya mencari restoran.

Memang, umumnya restoran buka di jam normal, yakni pukul 10.00-22.00 seperti Little Italy, restoran terkenal dengan menu khas Italia, terutama pizza. Ada yang buka pukul 15.00 hingga lewat tengah malam, umumnya kedai kopi Tionghoa seperti Fatt Kee.

Ada pula yang buka 24 jam, seperti Azlina Sulawesi, restoran mamak milik pria Makassar yang menikah dengan perempuan Sabah. Ada juga restoran spesialis sarapan, seperti Kedai Kopi Yee Fung yang punya menu andalan laksa.

Restoran-restoran itu berada di kawasan backpacker, Jalan Gaya dan Jalan Pantai, tempat bertebarannya hotel murah. Toko obat, dari yang toko tradisional Tionghoa sampai waralaba macam Guardian, lengkap tersedia di kawasan ini, juga minimarket 24 jam

Kinabalu Botanical Garden & Aneka Pohon Ajaib Nan Mujarab



Ketika berwisata ke Kinabalu Park di Kinabalu, Sabah, Malaysia, wisatawan bisa berkunjung ke Botanical Garden. Kebun raya ini penuh pohon berkhasiat mujarab dari obat malaria sampai isi kasur nan empuk pengganti kapuk.


Jika Kota Kinabalu punya musim kering dan basah, Gunung Kinabalu bermusim basah dan sangat basah karenanya hampir tiap pohon di sana ditumbuhi lumut. Tak pelak, Gunung Kinabalu jadi tanki air dan sumber oksigen bagi penduduk serta jadi apotik hidup yang relatif lengkap.



Mari perhatikan cerita pemandu bernama Boby, saat kami berkeliling Botanical Garden yang dialiri Sungai Silau-silau (Sungai Kuning) di kaki Gunung Kinabalu. Menurut dia di Botanical Garden banyak tumbuhan berkhasiat dan mujarab.



Dia menjelaskan kulit pohon pelawan (Tristaniopsis bilocularis) yang dikenal juga dengan julukan naked tree karena pokok pohonnya nyaris telanjang, ampuh mengusir nyamuk. Ada juga rumput payung (Cyperus alternifolius) yang air rebusannya digunakan untuk mencegah kehamilan dan obat malaria.



Getah batang pisang hutan (Musa acuminata) untuk obat luka dan obat tersiram air panas. Sedangkan bulu berwarna cokelat mirip bulu orangutan di pokok pohon pakis (Cibotium arachnoideum) dipakai sebagai pengganti kapas—pengoles obat luka dan isi kasur.



Seturun dari Kinabalu Park, tempat yang bisa disinggahi adalah Bukit Kundasang. Di sini ada puluhan kios yang menjual sayur-sayuran dan buah-buahan segar, mirip Puncak di tahun 1980-an. Pastikan ada hasil bumi khas Sabah berikut masuk dalam tas belanja Anda: bambangan (mirip mangga kweni), manggis hutan, kubis, dan asparagus. Kundasang adalah pemasok sayur-sayuran bagi seluruh Sabah, bahkan tiap tahun diadakan pesta sayur-sayuran di sini.



Sedangkan, Climbathon merupakan perhelatan besar tahunan di Kinabalu sejak 1987. Selama dua hari, ratusan pelari akan berlari dari kaki gunung hingga puncak Gunung Kinabalu lalu turun lagi dan berakhir Kundasang dengan total jarak 42 km. Rekor tercepat saat ini dipegang pelari Jepang dalam waktu 4 jam 11 menit. Climbathon tahun ini akan digelar 17-18 Oktober 2015. 

4 Tempat Wajib Foto di Kota Kinabalu, Malaysia



Kota Kinabalu, ibukota negara bagian Sabah di Borneo, Malaysia Timur, mungkin kalah terkenal dibanding Kuala Lumpur atau Penang. Tapi Kinabalu juga punya beberapa tempat yang asyik dikunjungi wisatawan untuk foto-foto.

Menghadap Laut Tiongkok Selatan, Kota Kinabalu yang punya luas 351 km persegi dihuni 500 ribu penduduk. Walau bahasa Melayu jadi bahasa resmi, namun bahasa Inggris digunakan secara luas. Mampu bicara bahasa Mandarin akan jadi suatu kelebihan mengingat masyarakat keturunan Tionghoa juga banyak di kota ini, hampir 50 persen.

Saat detikTravel atas undangan AirAsia Indonesia bersama Sabah Tourism Board, berkunjung pekan lalu, Sabah sedang musim panas. "Kami menerima hujan kadang hanya 10 menit dalam sebulan. Pada musim panas banyak terjadi kebakaran hutan," ujar Bobby Wes Lee, pemandu kami.

Kinabalu memiliki sejumlah landmark dan tempat asyik untuk diabadikan dalam kamera. Berikut sejumlah profilnya:


1. Masjid Negeri Sabah

Bangunan tetenger (landmark) di Kinabalu yang paling utama adalah Masjid Negeri Sabah atau Sabah State Mosque. Masjid ini ada di daerah Sembulan.

Ciri khas masjid ini adalah kubah besar berwarna emas yang dikelilingi 16 kubah kecil, juga berwarna emas. Mungkin, inilah Masjid Kubah Emas ala Depok versi Kinabalu.

Masjid yang dibangun pada 1977 itu dibagi jadi dua lantai. Yakni lantai bawah untuk laki-laki dan lantai atas untuk perempuan.


2. Masjid Bandar Raya Kota Kinabalu

Landmark lain adalah Masjid Bandar Raya Kota Kinabalu atau Kota Kinabalu City Mosque. Masjid ini berada di tepi Teluk Likas, didirikan pada 1997.

Masjid yang desainnya terinspirasi Masjid Nabawi di Madinah ini punya ciri khas berdiri di atas danau buatan. Oleh karena itu masjid ini mendapat julukan Masjid Apung (Floating Mosque).

Yang terbilang unik adalah Masjid Bandar Kota Kinabalu karena merupakan alih fungsi gereja Seventh-day Adventist (SDA – Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh). Kubah yang ada di pucuk menara menggantikan lonceng.

Suara akustik lonceng pun berganti jeritan loud speaker. Satu-satunya yang tak dapat dihilangkan adalah tulisan SDA di dinding menara.


3. Tun Mustapha Tower

Di dekat Teluk Likas, berdiri gedung unik yang pernah jadi gedung tertinggi di Sabah, yakni Tun Mustapha Tower, diresmikan pada 1977. Namanya diambil dari nama bapak kemerdekaan asal Sabah, Tun Datu Mustafa.

Gedung setinggi 122 meter itu terdiri dari 30 lantai. Lantai 18-nya, ditempati restoran, dapat berputar 360 derajat dengan pemandangan ke Teluk Likas.

Ciri khas Tun Mustafa Tower adalah bentuknya silinder, dari jauh seperti baterai raksasa. Strukturnya menggantung dengan hanya satu tiang, sehingga pendukung utama bukan dari bawah, melainkan dari atas bangunan.


4. Pasar Malam Sinsuran

Pasar malam khusus makanan dan bahan mentah ada di Pasar Malam Sinsuran, lokasinya di samping Handicraft Market, hanya saja menjorok jauh hingga ke tepi laut. Dari buah yang diatur seonggok-seonggok seharga RM 1, ikan, sayur, jagung dan kacang rebus, mi goreng, hingga kue tradisional yang dimasak di tempat, menjadikan tempat ini meriah dengan berbagai suara.

Dari suara sutil beradu dengan wajan di los donat kampung dan martabak (ada pedagang yang menuliskan 'murtabak'), los ikan goreng, hingga dominasi suara penjaja yang merayu calon pembeli untuk singgah. Semua berhias asap, samar-samar hingga pekat, dari penjual ikan bakar dan ayam bakar.


Datanglah sebelum matahari terbenam. Setelah berputar-putar sebentar sambil ngemil jagung atau kacang rebus (seharga RM1 per buah atau per takar), singgahlah ke los yang menjual jus dan es campur dan cari bangku yang menghadap barat. Maka sambil menghabiskan jagung dan menyeruput jus mangga Sabah yang aduhai wanginya, Anda akan disuguhi pemandangan asyik.

Ada matahari jingga perlahan-lahan turun di barat, berseling siluet ibu-ibu penjual martabak yang bolak-balik dari kompor ke lemari pajang ke penjual dengan latar suara, "Singgah dulu, Kak. Semua ada." Sunset yang anti-mainstream deh.

Tuesday, April 28, 2015

London Punya Jembatan yang Bisa Digulung





Jembatan pejalan kaki tak hanya berfungsi untuk menyeberang saja. Banyak jembatan yang desainnya keren dan menjadi daya tarik wisata, seperti Rolling Bridge di Inggris. Jembatan ini terbuat dari baja dan bisa digulung lho!

Rolling Bridge merupakan jembatan pejalan kaki yang ada di kanal Grand Union di Paddington Basin, London, Inggris. Jembatan ini didesain oleh arsitek Inggris bernama Thomas Heatherwick. Rolling Bridge selesai dibangun tahun 2004 dengan panjang 12 meter.

Dilihat  dari situs pariwisata London, Rolling Bridge memang tergolong pendek. Namun desainnya yang tak biasa, membuat jembatan ini menjadi objek wisata yang menarik. Sebabnya, Rolling Bridge bisa digulung untuk memberi jalan bagi perahu yang akan lewat.

Jembatan pejalan kaki tersebut dipasangi mesin hidrolik yang membuatnya bisa menggulung. Ketika ada perahu yang akan lewat, posisi jembatan yang tadinya lurus akan tertarik ke atas, kemudian melingkar seperti keong hingga kedua ujung saling bertemu.

Waktu dibuka dan ditutupnya jembatan ini diatur oleh Merchant Square Estates, sebuah perusahaan properti di Inggris. Jika penasaran ingin melihat langsung bagaimana jembatan ini menggulung, datanglah ke kanal Grand Union setiap hari Jumat sore.

Anda bisa melihat jembatan yang melingkar secara perlahan, sambil menyaksikan indahnya kanal di daerah tersebut. Untuk mencapai jembatan ini, Anda bisa naik kereta bawah tanah dan turun di Stasiun Paddington.

Taman Bunga Melayang di Jepang



Percaya tak percaya, di Jepang ada sebuah taman bunga yang melayang di udara dengan indahnya. Traveler yang penasaran bisa langsung mengunjunginya di Museum Nasional Emerging Sciences & Innovation, Daiba, Tokyo.

Taman ini ternyata bukan sembarang taman, melainkan sebuah instalasi seni interaktif yang memungkinkan para pengunjung berinteraksi dengan taman tersebut. Seperti dilihat  dari situs resminya team-Lab.net.



Tanaman yang digunakan dalam taman melayang ini adalah bunga asli beraneka warna sebanyak 2.300 buah. Masing-masing bunga mempunyai serangga yang bersimbiosis mutualisme dengan bunga tersebut. Semuanya diatur sedemikian rupa sehingga tampak seperti melayang di udara.

Wangi bunganya pun akan bertambah kuat sesuai dengan tingkat keaktifan serangga yang menjadi partner simbiosisnya. Maka tak heran, wangi bunga di taman ini bisa berubah-ubah sesuai keaktifan serangga. Wanginya bisa berbeda dari pagi, siang bahkan sore hari.

Lebih kerennya lagi, begitu pengunjung masuk ke dalam taman, tanaman bunga akan bergerak dengan sendirinya membentuk ruang seperti gelembung udara yang mengelilingi Anda. Seakan-akan Anda diselubungi oleh ratusan bunga, dan bunga-bunga itu akan mengikuti ke mana Anda bergerak di dalam taman. Keren!

Instalasi seni interaktif ini adalah hasil kerja keras TeamLab, sekumpulan seniman yang menggunakan teknologi tingkat tinggi dalam membuat karyanya. Kelompok ultra-teknologis ini dipimpin oleh Toshiyuki Inoko.

Pertama kali mereka mengadakan pertunjukan, pengunjung langsung heran. Bagaimana taman ini bisa bekerja seperti itu. Ajaib sekali! Tak disangka, pameran seni mereka mendapat sambutan yang positif dari pengunjung.

Kelompok Eksis & 5 Jenis Traveler di Masa Depan



Dari zaman dahulu, traveling sudah dilakukan dan akan terus dilakukan hingga masa mendatang. Di masa depan, jenis traveler akan terbagi ke beberapa jenis. Apa saja?

Situs pencarian traveling, Amadeus, baru saja memprediksikan masa depan dunia traveling. Setidaknya, ini yang akan diprediksikan terjadi pada tahun 2030 di dunia travel.

Ada 6 jenis traveler berdasarkan tujuan mereka liburan. Kira-kira, Anda masuk yang mana ya:


1. Traveler jetset

Yang satu ini disebut Amadeus sebagai Reward Hunter. Bukan mengejar reward dari hotel atau maskapai, tapi dari kehidupan sehari-harinya. Traveler jenis ini akan pergi liburan dengan itinerary lengkap dan perjalanannya harus berjalan sempurna.

Liburan bagi mereka merupakan hadiah bagi diri sendiri setelah lelah bekerja dan kegiatan setiap hari. Maka tak heran jika traveler ini rela memesan tiket ke destinasi impiannya meski beda benua.

Reward Hunter juga akan fokus untuk memanjakan diri. Mereka senang liburan di hotel mewah dengan fasilitas yang memanjakan para tamunya. Banyak juga dari traveler jenis ini yang lebih memilih tempat privat dibanding yang padat dan ramai pengunjung. Uang baginya bukanlah masalah yang besar.


2. Traveler eksis

Eksis sudah jadi hukum wajib bagi traveler jenis ini. Mereka menentukan destinasi sesuai dengan apa yang sedang ramai didatangi dan dibicarakan pada saat itu. Kelompok ini masuk dalam golongan Social Capital Seekers.

Tujuan liburannya pun jelas, untuk menaikkan popularitas. Tak sedikit traveler jenis ini akan terus mengupdate perjalanan liburan mereka dengan sangat menarik.

Bayaran yang didapat bisa berupa lingkup pertemanan makin luas. Bisa juga nama yang makin mencuat di dunia maya. Serta bayaran lain saat mereka bisa mempromosikan sebuah tempat atau destinasi.


3. Traveler humanis

Saat ini, sudah banyak traveler yang peduli dengan lingkungan. Di tahun-tahun ke depan, akan makin banyak traveler yang seperti ini. Disebut Ethical Traveller, mereka memilih destinasi berdasarkan panggilan hati.



Tak sekadar liburan, mereka akan traveling sambil 'membenahi' dunia. Traveler jenis ini tak segan volunter selama beberapa bulan di sebuah tempat.

Selagi mencoba melakukan perubahan, mereka sekaligus liburan dengan caranya sendiri. Inilah kelompok yang tak terlalu peduli dengan lifestyle dan lebih peduli dengan pengalaman.


4. Traveler efisien

Ada lagi kelompok traveler yang disebut Obligation Meeters. Mereka liburan dengan maksud tertentu. Biasanya yang berhubungan dengan pekerjaan.

Bagi mereka, liburan sambil bekerja bukanlah masalah dan malah jadi hiburan tersendiri. Mereka biasanya membuat perjalanan dengan sangat efisien.

Tidak ada waktu yang terbuang percuma. Daripada bengong, mereka akan melakukan pekerjaan dengan teknologi yang nantinya akan makin canggih dan mudah diakses.


5. Traveler budayawan

Budaya yang telah diturunkan dari nenek moyang merupakan harta yang sangat berharga. Tak heran jika di masa depan nanti akan ada kelompok traveler yang fokus pada kebudayaan.

Tujuan mereka liburan tak hanya ingin melihat pemandangan cantik atau destinasi yang sedang banyak didatangi. Tapi lebih ke arah destinasi yang kaya akan adat istiadat dan budaya.

Mereka bisa berlama-lama di sebuah tempat untuk mengagumi dan mempelajari budaya yang sama sekali berbeda dengan yang dikenalnya. Semakin banyak budaya yang didapat, semakin berharga perjalanannya.


6. Traveler terima jadi

Terakhir adalah Simplicity Searcher. Traveler jenis ini tak mau repot-repot menyusun itinerary dan memesan hotel atau pesawat. Mereka akan dengan percaya menyerahkan segalanya ke pihak ketiga atau travel agen.

Untuk mereka, liburan adalah kegiatan yang spesial karena jarang dilakukan. Tidak menantang keberanian, biasanya traveler jenis ini akan pergi ke destinasi umum dan melakukan hal-hal normal.

Traveler jenis ini biasanya merupakan kelompok yang punya banyak uang tapi tak punya banyak waktu. Mereka sibuk dengan kegiatan sehari-hari sehingga tak punya waktu menyiapkan liburan. Jadi, liburan akan jadi pelarian mereka dari kehidupan sehari-hari yang padat.




Monday, April 27, 2015

Gua Ini Diklaim Lokasi Pemuda Ashabul Kahfi Bersembunyi



Gua di atas adalah lokasi yang diklaim sebagai gua Ashabul Kahfi yang berada di Abu Alanda, 8 km dari Amman, ibu kota Yordania. Gua ini ditemukan oleh arkeolog Yordania, Muhammmad Taisir Dhabiyyan, pada 1963. Di dalam gua ini terdapat inkripsi Yunani Kuno pahatan Kaum Tsamud, meski sudah memudar.  

Legenda gua ini berkaitan dengan kisah tujuh pemuda yang tertidur lelap selama 309 tahun (dalam hitungan hijriyah dan 300 tahun dalam hitungan masehi). Mereka melarikan diri dari kekejaran Raja Dikyanus demi mempertahankan akidah mereka. Ketujuh pemuda itu ialah, Maxalmena, Martinus, Kastunus, Bairunus, Danimus, Yathbunus, dan Thamlika, serta seekor anjing bernama Kithmir. Kisah mereka terdapat dalam surah al-Kahfi.

Versi lain menyebutkan, gua Ashabul Kahfi terletak di Ephesus, 73 km dari Izmir, berdekatan dengan desa Ayasuluk di lereng Gunung Yanardag, Turki. Ada pula pendapat mengatakan, lokasinya di Pegunungan Qasiyun, Kota Shalihiyah, Damaskus. Suriah.  


Sunday, April 26, 2015

Pesan Toleransi Umar bin Khattab dari Yerusalem




Saat Umar bin Khattab menjadi khalifah, usaha-usaha pembebasannya pun sampai di Yerusalem. Ceritanya, meskipun pada saat itu Yerusalem telah dibebaskan oleh pasukan Umar, tetapi secara formal Patriak Kristen tidak akan menyerahkan Yerusalem, kecuali kepada Umar secara langsung.

Umar pun datang ke Yerusalem dan diterima Patriak Kristen di Gereja Qiyâmah. Di tempat inilah dibuat perjanjian yang sampai sekarang naskahnya masih bisa dibaca karena terdokumentasi dengan baik.

Yerusalem pada saat itu sudah diganti namanya menjadi Aelia Capitolina (kota Aelia), sehingga perjanjian yang dibuat pun diberi nama Perjanjian Aelia.

Ada cerita menarik ketika Umar hendak shalat dan bertanya di mana ia bisa shalat. Patriak mempersilakan Umar untuk shalat di gereja itu, tetapi dia menolak. Umar kemudian keluar dari gereja dan shalat di anak tangga.

Selesai salat, Umar menjelaskan alasan dia tidak mau shalat di gereja tersebut. Kalau Umar shalat di gereja tersebut, dikhawatirkan kelak tentara Islam mengambil gereja ini dan menjadikannya masjid.


Karena itu, Umar shalat di luar agar Patriak tidak kehilangan gereja. Gereja ini kemudian menjadi tempat paling suci di Yerusalem bagi Kristen. Di tempat Umar shalat kemudian didirikan masjid kecil, tetapi menaranya tinggi melebihi menara gereja sebagai pertanda bahwa Islam lebih unggul dari Kristen.

Untuk menunjukkan toleransi yang tinggi, shalat berjamaah terlarang di masjid, yang berarti tidak boleh dikumandangkan azan, karena dikhawatirkan akan mengganggu gereja.

Dengan diantar Patriak Umar kemudian pergi ke tempat Nabi Sulaiman dahulu mendirikan al-Masjid al-Aqsha yang ternyata sudah menjadi velbak.  Hellena memerintahkan supaya Shakhrah itu dijadikan velbak, tempat pembuangan sampah.

Ini adalah perbuatan Hellena yang sebenarnya ditujukan untuk menghina bangsa Yahudi dengan menjadikan kiblatnya sebagai velbak.

Melihat kenyataan demikian, Umar marah dan menyuruh Patriak membantu membersihkan tumpukan sampah yang sudah menggunung dengan tangannya sendiri. Setelah bersih, Umar melihat batu suci itu dan mengatakan bahwa itu adalah batu yang digambarkan Nabi sebagai tempat menjejakkan kakinya untuk Mikraj naik ke langit



Awal Mula Berdirinya Masjid Umar di Yerusalem



Kembalinya Yerusalem kepangkuan Islam tidak menyebabkan umat Muslim bersikap intoleran terhadap penganut agama lain. Ini dibuktikan dengan sikap kalifah Umat bin Khattab yang enggan shalat di gereja.

Sejarah mencatat, saat memasuki waktu shalat, Umar bertanya kepada Ka’ab al-Akhbar, seorang sahabat yang dulunya beragama Yahudi.

“Di mana bisa shalat?” Kaab menunjuk tempat sebelah Utara Karang Suci (Shakhrah) dengan maksud agar dapat menghadap Karang Suci dan sekaligus menghadap Ka’bah.

Tetapi Umar malah marah dan menganggap Kaab masih membawa-bawa kepercayaan agama lamanya. Umar lalu memilih tempat sebelah Selatan karang dan memerintahkan supaya di situ didirikan masjid sederhana.

Masjid inilah yang nantinya oleh al-Walid ibn Abd al-Malik dibangun kembali menjadi masjid megah di atas Shakhrah oleh ‘Abd al-Malik ibn Marwan dibangun kubah (Qubbat al-Sakhrah).

Sebagai monumen kemenangan Islam di tempat pusat agama Yahudi dan Kristen. Sampai sekarang bangunan tersebut masih merupakanlandmark yang paling penting dari Yerusalem.



4 Barang yang Tak Boleh Ketinggalan Saat ke Luar Negeri




Traveling ke luar negeri butuh persiapan khusus. Selain bujet dan itinerary, ada beberapa hal yang tak boleh ketinggalan saat meninggalkan Indonesia. Cek dan ricek sebelum berangkat ya!

Setidaknya ada 4 barang utama yang tak boleh ketinggalan saat traveling ke luar negeri. berikut daftarnya:


1. Ponsel

Di era teknologi seperti sekarang, agaknya ponsel/smartphone jadi kebutuhan primer para traveler. Dari semua gadget yang Anda miliki, mungkin ponsel adalah barang yang paling tidak boleh ketinggalan. Lain halnya dengan laptop, tablet, atau gadget lainnya.

Membawa ponsel, jangan lupa bawa serta charger atau powerbank. Jangan lupa matikan terlebih dahulu paket data, agar pulsa Anda tidak jebol begitu dipakai di luar negeri karena paket internet tetap menyala.


2. Kartu ATM atau kartu kredit

Barang penting lainnya yang wajib dibawa adalah kartu ATM dan kartu kredit, Anda boleh juga membawa keduanya. Kedua kartu ini untuk berjaga-jaga kalau Anda kehabisan uang saat di perjalanan.

Semua kartu debit bisa digunakan untuk tarik tunai di ATM negara manapun, selama terdapat label Visa/ MasterCard di mesin ATM tersebut. Namun pastikan Anda menyimpan kedua kartu ini di tempat yang aman, misal di bagian bawah tas yang selalu Anda bawa.


3. Paspor

Nah, ini dia barang terpenting saat bepergian ke luar negeri. Jauh-jauh hari sebelum berangkat, cek kembali paspor Anda dan pastikan paspor belum kedaluarsa. Masukkan ke dalam bagian yang aman di dalam tas yang selalu Anda bawa.

Jika paspor Anda tertinggal, atau hilang di negara lain, bisa runyam urusannya. Anda harus melapor ke kantor polisi setempat kemudian mengurus paspor sementara di Kedubes RI. Proses itu butuh waktu yang tidak sebentar, bisa jadi 3-7 hari.

4. International adaptor

Jangan kira stop kontak di luar negeri selalu terdiri dari 2 lubang, sama seperti Indonesia. Colokan listrik berbeda-beda di hampir tiap negara. Oleh karena itu Anda butuh international adaptor agar bisa mengisi daya baterai gadget.

International adaptor dijual di toko-toko peralatan elektronik, juga toko khusus perlengkapan traveling. Bentuknya kecil sehingga mudah dibawa-bawa. Anda bisa saja membeli international adaptor di hotel tempat menginap di luar negeri, namun harganya pasti lebih mahal.




5 Jenis Traveler yang Jadi Sasaran Empuk Pencopet



Orang jahat ada di mana-mana. Tak peduli tempat dan waktu, mereka siap merampas barang milik Anda. Berikut 5 jenis traveler yang jadi sasaran empuk para pencopet.

Bukan berarti liburan bisa membuat Anda lebih santai dan tak mencurigai orang sekeliling. Karena kejahatan bukan hanya karena niata saja, tapi juga karena ada kesempatan. Inilah 5 jenis traveler yang sering jadi sasaran empuk para pencopet:

1. Senang pamer gadget

Mungkin maksudnya bukan untuk pamer. Karena biasanya liburan itu identik dengan sosial media. Rasanya ingin selalu posting dan mengupdate perjalanan saja.

Di sela posting dan foto-foto, bisa jadi ada yang mengintai barang berharga Anda. Jadi mulai sekarang, lihat sekeliling jika ingin menenteng gadget dan sejenisnya. Jangan sampai tiba-tiba dijambret ya!

2. Menaruh barang sembarangan

Di tengah para wisatawan yang asyik bersantai di pantai atau taman, siapa sih yang akan mengambil barang-barang berharga? Eits, jangan berpikir terlalu naif. Karena bisa jadi dengan lengahnya Anda, bisa menimbulkan niat orang lain untuk mengambil barang berharga Jadi jangan biarkan ada orang lain berniat jahat karena melihat gadget berceceran di sekeliling Anda ya!

3. Terlalu banyak mengobrol

Satu lagi tempat yang membuat traveler suka menaruh barang berharga sembarangan adalah di kafe. Saat sedang asyik mengobrol dengan teman, ponsel dan dompet biasanya ditaruh begitu saja di meja. Tak sadar, bisa saja ponsel dan dompet raib dari pandangan.

Tak ada yang salah dengan mengobrol. Hanya saja, pastikan untuk memasukkan gadget dan barang berharga ke tas yang aman.

4. Memakai tas terbuka

Seringnya saat liburan, traveler memilih tas yang santai seperti tote bag. Padahal tas ini sangat rentan dengan pencopetan. Karena tidak ada penutup atau resleting yang bisa menyulitkan para penjahat.

Saat lengah atau saat sedang ditaruh begitu saja, penjahat bisa mudah mengambil barang berharga. Maka dari itu, pilihlah tas yang aman, dengan model yang santai jika ingin liburan.

5. Pelupa

Satu lagi yang jadi sasaran empuk para pencopet adalah orang pelupa. Lupa menaruh kamera, atau menaruh ponsel di tepi pantai. Kemudian Anda langsung berlari ke air tanpa memasukkan barang berharga ke dalam tas, atau menitipkan ke teman.

Saat kembali ke tepi pantai, semua barang sudah raib. Siapapun rasanya akan mudah saja mencopet barang berharga dari traveler yang seperti itu. Ingat! Selalu amankan barang berharga, di manapun, kapanpun

Monday, April 20, 2015

Pasar Tradisional Paling Mahal di Dunia



Pasar tradisional di tiap negara selalu menarik dikunjungi. Di sanalah, traveler bisa berbelanja aneka barang, sekaligus mengenal kehidupan masyarakatnya. Tapi ada 10 negara yang pasar tradisionalnya paling mahal di dunia.

Numbeo, situs database terbesar dunia untuk data kontribusi user terkait harga dan biaya, membuat penelitian Cost of Living Index for Country 2015. Riset ini mengungkapkan 119 negara dengan biaya hidup paling mahal sampai yang paling murah.

Kenapa ini penting bagi para traveler? Karena ketika mereka bertualang ke luar negeri, mereka akan mencicipi biaya hidup sehari-hari penduduk asli negara itu, mulai dari urusan makan sampai transportasi. Mereka mengukur harga barang kebutuhan sehari-hari, biaya makan di restoran dan ongkos transportasi.

Dari situs Numbeo, Groceries Index merupakan salah satu penilaian terhadap tiap negara. Ini adalah penilaian terhadap pasar tradisional dengan sampel barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti beragam makanan.

Jika sebelumnya sudah detiktravel rangkum 10 negara dengan pasar tradisional paling murah, kini kebalikannya. Negara-negara berikut ini memiliki pasar tradisional dengan aneka barang yang harganya mahal.

Kesepuluh negara tersebut yakni Swiss, Venezuela, Norwegia, Islandia, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, Denmark, Kanada dan Prancis. Urutannya dimulai dari yang paling mahal.

Ambil contoh harga barang-barang di pasar tradisional di Prancis dengan di Indonesia. Roti 500 gram di sana mulai 1,2 Euro atau setara Rp 17 ribu. Di Indonesia, harganya hanya Rp 10 ribu. Belum lagi, sebotol 1,5 liter air mineral harganya Rp 10 ribu yang cuma Rp 4 ribu di Indonesia.

Sedangkan Swiss, jadi negara dengan pasar tradisional paling mahal. Contohnya, harga 1 kg tomat di sana yakni CHF 3,7 atau sekitar Rp 50 ribu. Di Indonesia, harga 1 kg tomat sendiri rata-rata Rp 11 ribu saja.

Berikut, 10 negara dengan pasar tradisional paling mahal dan angka persentasenya terhadap harga di pasar tradisional Kota New York, AS. Dengan catatan, Indonesia sendiri ada di angka 44,12 persen:

1. Swiss (128,44 persen)
2. Venezuela (128,43 persen)
3. Kuwait (118,45 persen)
4. Norwegia (110,06 persen)
5. Islandia (103,76 persen)
6. Korea Selatan (98,06 persen)
7. Australia (94,31 persen)
8. Selandia Baru (92,51 persen)
9. Denmark (88,59 persen)
10. Kanada (87,41 persen)



Pasar Tradisonal Paling Murah di Dunia



Pasar tradisional di tiap negara selalu menarik dikunjungi. Di sana, traveler bisa berbelanja aneka barang sekaligus mengenal kehidupan masyarakatnya. Berikut, 10 negara yang pasar tradisionalnya paling murah di dunia.

Numbeo, situs database terbesar dunia untuk data kontribusi user terkait harga dan biaya, membuat penelitian Cost of Living Index for Country 2015. Riset ini mengungkapkan 119 negara dengan biaya hidup paling mahal sampai yang paling murah.

Kenapa ini penting bagi para traveler? Karena ketika mereka bertualang ke luar negeri, mereka akan mencicipi biaya hidup sehari-hari penduduk asli negara itu, mulai dari urusan makan sampai transportasi. Mereka mengukur harga barang kebutuhan sehari-hari, biaya makan di restoran dan ongkos transportasi.

Dari situs Numbeo,  Groceries Index merupakan salah satu penilaian terhadap tiap negara, dibandingkan dengan harga pasar tradisional di Kota New York, AS. Ini adalah penilaian terhadap pasar tradisional dengan sampel barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti beragam makanan.

Tercatat, ada 10 negara dengan pasar tradisional yang dianggap paling murah. Kesepuluh negara tersebut adalah Nepal, India, Moldova, Pakistan, Georgia, Tunisia, Makedonia, Armenia, Aljazair dan Bolivia. Bahkan, negara-negara tersebut masih lebih murah dibanding pasar tradisional di Indonesia.

Oke, mari kita bandingkan antara India dengan Indonesia. Harga 1 liter susu di sana mulai dari 40 Rupee (Rp 8 ribu), atau harga 1 kg jeruk sekitar 66 Rupee (13 ribu). Kalau di Indonesia, 1 liter susu harganya menurut Numbeo yakni Rp 15 ribu. Sedangkan 1 kg jeruk, harganya Rp 24 ribu.

Atau bandingkan harga barang-barang di pasar tradisional Indonesia dengan Bolivia, negara di kawasan Amerika Latin. Harga apel untuk 1 kg mulai dari harga BOB 11 atau setara Rp 11 ribu. Kalau di Indonesia, harganya mulai Rp 31 ribu.

Berikut, 10 negara dengan pasar tradisional paling murah dan angka persentasenya terhadap harga di pasar tradisional Kota New York, AS. Dengan catatan, Indonesia sendiri ada di angka 44,12 persen:

1. Nepal (21,8 persen)
2. India (28,52 persen)
3. Moldova (29,75 persen)
4. Pakistan (30,38 persen)
5. Georgia (31,82 persen)
6. Tunisia (31,97 persen)
7. Makedonia (31.99 persen)
8. Armenia (33,20 persen)
9. Aljazair (33,95 persen)
10. Bolivia (33,95 persen)