Thursday, July 9, 2015

Bayt Al-Suhaymi, Rumah Bangsawan Islam Abad Pertengahan



Kota Kairo, Mesir dikenal sebagai salah satu kota tua, kaya akan sejarah dunia dan menyimpan berbagai situs serta artefak dari berbagai peradaban dunia. Kota ini tercatat memiliki sejarah panjang kejayaan era Mesir kuno, Romawi hingga era para sahabat Nabi dan berbagai dinasti Islam.

Di abad pertengahan, kota ini mencapai kejayaannya, karena pengaruh besar dua dinasti Islam yang berperan penting di Mesir saat itu, di antaranya Dinasti Fatimiyah dan Utsmaniyah. 

Dua dinasti ini memiliki andil besar menjadikan Mesir dan Kairo sebagai pusat peradaban Islam penting di kawasan maghribi saat itu. Dinasti Fatimiyah di Mesir dikenal sebagai pendiri resmi ibukota baru, Kairo atau Al Qahira pada 8 Agustus 969.


Sedangkan Dinasti Utsmaniyah mengambil alih Mesir dari Kekhalifahan Bani Abbasiyah pada 1517. Peninggalan dua dinasti besar Islam tersebut kini dapat dilihat pada jejak pemukiman di setiap sudut kota tua di Kairo. 

Salah satu yang masih bisa dilihat adalah Bayt Al-Suhaymi, model rumah dari gaya arsitektur Islam abad pertengahan. Kekhasannya berasal dari percampuran gaya arsitektur era Dinasti Fatimiyah hingga Utsmaniyah.


Bayt Al-Suhaymi yang menjadi situs cagar budaya nasional Mesir memiliki gaya arsitektur khas pemukiman masyarakat Islam dari abad pertengahan. Bangunan ini kini dipelihara dan masih dipertahankan oleh pemerintah Kairo sebagai cagar budaya nasional. 

Bayt Al-Suhaymi merupakan rumah bangsawan era dinasti Islam abad pertengahan mirip paviliun saat ini, rumah ini dibangun pada 1648 oleh Abdul Wahab Al Tablawy. Bayt Al-Suhaymi kemudian dibeli oleh sosok terkemuka dan bangsawan saat itu, Sheikh Ahmed As Suhaymi pada 1796 sebagai tempat tinggal keluarganya hingga beberapa generasi selanjutnya. As Suhaymi kemudian memperluas rumah ini dengan menggabungkan beberapa bagian rumah lain dalam satu area. 


Dari As Suhaymi inilah nama rumah ini diabadikan sebagai bangunan cagar budaya. Komplek rumah ini berada di salah satu sudut Al Muizz Street (Shariʻa al-Muizz li-Deen Illah), kawasan jalan tertua di kota Kairo.


Bayt El Suhaymi adalah bangunan pertama di sisi kiri Darb El Asafar, lorong sempit di kawasan yang di bangun era Fatimiyah. Di kawasan ini, Bayt Al-Suhaymi berdiri bersama bangunan bersejarah lain, diantaranya Bab al Futuh, Masjid Al Hakim, Masjid Al Aqmar, Masjid al Azhar dan Komplek Qalawun. 

Bayt Al-Suhaymi memiliki posisi penting, karena di rumah inilah hampir semua model arsitektur Islam abad pertengahan berkumpul. Struktur utama bangunan terbuat dari bata dan marmer yang dibuat sebaik mungkin untuk beradaptasi pada lingkungan kering dan panas di Mesir.

Gaya khas seperti area taman hijau di tengah rumah, langit-langit yang tinggi dengan lobang angin terhubung, dan balkon dengan struktur penutup berkisi mashrabiya. Semua itu membuat sirkulasi udara berjalan baik serta berperan sebagai pendingin udara alami.

Bayt El Suhaymi dibangun di atas lahan seluas 2.100 meter persegi dan terdiri dari ruang kamar, koridor dan aula yang keseluruhannya berjumlah sebesar 115 ruang.

Memasuki area dalam Bayt Al-Suhaymi pengunjung akan menemui Sahn atau ruang persegi yang terbuka di tengah bagian rumah, berupa halaman luas dan taman layaknya gaya istana Alhambra. Pengungjung pun dapat melihat struktur mashrabiya bersusun apik di setiap jendela dan balkon atas rumah. 

Di antara bagian-bagian ruangan yang memisahkan bagi masyarakat umum (salamik) dan khusus keluarga dan perempuan (haramlik). Model bangunan ini meniru gaya Ottoman. Di area Salamik seperti halaman persegi, ruang tamu umum dan kamar bagi tamu.


Sedangkan area Haramlik mencakup aula keluarga, kamar anggota keluarga terutama perempuan, hammam atau kamar mandi dan dapur. Kamar bagi anggota keluarga perempuan seluruhnya menggunakan mashrabiya untuk menjaga pandangan langsung tamu atau orang luar. 

Ruang tamu umum berada di lantai satu dengan dekoratif kaca patri dan struktur mashrabiya. Di ruang ini tamu dijamu secara duduk lesehan dengan bantal duduk yang memberi kesan kehangatan pemilik rumah. Ke area lantai dua rumah dapat ditemukan banyak kamar dengan balkon yang juga ditutup dengan kisi mashrabiya. Sebagian besar balkon ini menghadap ke area taman di tengah rumah. 

Di lantai dua ini juga terdapat beberapa ruang aula keluarga yang berfungsi sebagai ruang makan dan pertemuan tanpa menggunakan kursi, hanya meja di tengah dan sofa bantal duduk lesehan. Ruang aula ini dipenuhi dekorasi ukiran kayu khas masyarakat Arab dan susunan keramik yang menghiasi dindingnya.


Bagian hammam atau kamar mandi merupakan area yang tidak kalah penting dari Bayt Al-Suhaymi. Area kamar mandi dibagi menjadi tiga bagian, khusus untuk air dingin, bagian pijat dan khusus untuk air panas serta ruang uap. 

Di area ini dekorasi kamar mandi potongan kaca patri berwarna yang menghiasi langit-langit masuknya cahaya matahari. Di bagian terakhir lantai dua terdapat area kamar tidur pemilik rumah yang penuh dekorasi kayu dan susunan keramik indah.


Struktur langit langit setiap ruang kamar dirancang dengan Persia, yang menjulang dengan dekorasi pahatan indah pada langit-langitnya, serta gantungan lentera dan menara lampu. Di lantai tiga terdapat ruang kamar lainnya yang juga sebagian besar memiliki balkon dengan kisi mashrabiya.

Bayt Al-Suhaymi sebelumnya mengalami kerusakan parah karena kurang terawat. Setelah hampir 350 tahun, struktur asli sangat membutuhkan perbaikan menyeluruh untuk mengembalikan tampilan awal bangunan ini.


Ketika itu beberapa area dan ruangan tidak bisa digunakan dan hancur hampir di sebagian besar bagian rumah. Rumah itu dalam kondisi buruk, namun karena upaya pemerintah Mesir, pada 1997 bekerjasama dengan Lembaga Donor untuk Pembangunan Negara Arab bangungan ini direnovasi dan direkonstruksi secara besar-besaran. 

Renovasi meliputi perbaikan plester semen, perbaikan eksterior dan kubah serta pemasangan kembali struktur kayu, interior dan mashrabiya. Perbaikan secara bsar-besaran ini memakan waktu kurang lebih dua tahun dan dilakukan bersama tiga rumah lainnya.


Sama seperti Bayt Al-Suhaymi, ketiga rumah lainnya dipertahankan sebagai bangunan cagar budaya, mengabadikan arsitektur Islam abad pertengahan. Ketiga rumah tersebut Bayt Moustafa Gafar didirikan pada 1713, Bayt El Kharazaty didirikan pada 1881 dan Sabil Kutab Kitas dirikan pada 1630.


No comments:

Post a Comment