Sunday, August 31, 2014

Penasaran dengan Isi Piramida ?

http://www.hasanahqaromah.com/ziarah-spektakuler-mesir/#more-458


Piramida, bangunan kuno yang jadi landmark Mesir, hampir semua orang sudah tahu bentuk luarnya. Namun belum banyak yang tahu seperti apa bagian dalamnya. Penasaran?

Mungkin semua orang sudah tahu jika Piramida merupakan bangunan fenomenal hasil karya manusia ribuan tahun lalu. Sebuah mahakarya yang menunjukkan ilmu arsitektur sudah maju pada 5.000 tahun yang lalu di Mesir.

Piramida sebenarnya adalah bangunan makam untuk raja Mesir Kuno dan istrinya, di sanalah jasad raja dan hartanya berupa perhiasan emas, lukisan dan barang-barang kesayangan raja disimpan.

Ada sekitar 168 Piramida yang ditemukan di Mesir, tetapi yang sangat terkenal dan menjadi ikon adalah Piramida yang berada di Giza atau disebut The Great Pyramid. Piramida ini berada dalam satu area bersama patung manusia berkepala singa, Sphinx.

Piramida Giza memang yang paling besar di antara piramida-piramida yang ditemukan di Mesir tetapi bukanlah piramida tertua. Piramida tertua adalah Piramida Sakkara yang terletak di sebelah barat Laut Memphis, ibukota Mesir zaman dahulu yang dibangun pada 2630 SM-2611 SM.

Piramida kedua tertua dibangun pada 2613 SM-2589 SM adalah Piramida Dahshour, berada sekitar 7 km selatan Piramida Sakkara. Dibangun pada masa Firaun Sneferu periode Old Kingdom.

Ada dua Piramida besar di area ini yaitu Red Pyramid atau piramida merah dan Bent Pyramid (piramida bengkok). Kalau Sakkara berada dekat Memphis, Piramida Dahshour berada di Necropolis, yang sempat juga menjadi ibukota Mesir kuno setelah Memphis.

Lokasi Piramida Dashour ini hanya sekitar 25 km dari Piramida Giza. Namun jika ditarik garis lurus, Piramida-piramida itu terletak pada satu garis. Akses jalan memang belum begitu bagus jika dibandingkan Piramida Giza yang terletak nyaris di tengah kota dan di pinggir jalan. Tempat ini jarang ada dalam paket-paket tur karena lokasinya yang agak terpencil dan kurang populer.

Tidak ada kendaraan umum yang melayani rute ke Dashour dan jika ingin menuju ke sana, Anda harus menyewa mobil. Saya sih menyarankan jika Anda pergi ke Dashour, mampirlah terlebih dulu ke Sakkara dan Memphis yang letaknya tak jauh dari situs Dashour. Berangkatlah agak pagi agar punya lebih banyak waktu untuk berkeliling.

Masuk ke Dahshour, Anda akan membayar tiket seharga 30 EGP (Rp 45 ribu) untuk umum dan 15 EGP (Rp 22 ribu) untuk pelajar. Lebih murah dibandingkan dengan tiket masuk ke Piramida Giza yang 60 EGP (Rp 90 ribu ) untuk umum dan 30 EGP (Rp 45 ribu) untuk pelajar.

Lokasinya cukup sepi dibandingkan Giza. Dan ternyata tempat ini dulu sempat tertutup untuk wisatawan karena di dalamnya terdapat kamp militer. Saat ini, walaupun sudah dibuka untuk wisatawan, kamp militer masih terdapat di area Piramida Dahshour.

Tidak seperti di Giza yang Piramidanya letaknya berdekatan, Piramida di letaknya agak berjauhan. Dua Piramida yang cukup besar di Dahshour memang terlihat sangat kokoh apalagi letaknya yang berada di tengah padang pasir halus yang bersih.

Red Pyramid memiliki tinggi 104 meter dan luas dasarnya adalah 220 meter pesegi. Sedangkan Bent Pyramid adalah piramida unik, seperti namanya piramida ini berbentuk bengkok memiliki tinggi 101 meter dan luas dasarnya adalah 188 meter persegi.

Kenapa dinamakan Red Pyramid, mungkin batu-batu yang disusun adalah batuan berwarna merah berbeda dengan piramida lainnya. Di Red Pyramid, ternyata kita bisa masuk ke dalamnya.

Di depan Red Pyramid terdapat tangga setinggi kurang lebih 20 meter menuju pintu masuk ruangan. Tidak ada biaya tambahan untuk memasuki ruangan dalam piramida, cukup menunjukkan tiket masuk kita.

Ada satu penjaga yang bahasa Inggrisnya lumayan baik, biasanya pengunjung memberinya 5 EGP (Rp 7.500) untuk tip. Dia akan mengatakan "No problem" jika ada pengunjung terlihat ragu untuk memasuki ruangan Piramida ini.

Pintu masuk Piramida ternyata berupa lorong dengan kemiringan 45 derajat yang cukup curam dengan kedalaman sekitar 50 meter. Ada tangga berupa kayu yang diberi besi sebagai penahan kaki. Cukup ngeri jika kita melihat ke bawah dan harus hati-hati jika menuruni tangga. Tinggi pintu hanya sekitar 1 meter saja, jadi kita harus membungkukkan badan sambil menuruni tangga.

Sampai di dalam, pemandangan cukup menakjubkan walaupun udara pengap langsung menyergap. Ruangan terbagi atas tiga bagian, ruangan pertama dan kedua hanya berupa serambi.

Ruangan kedua berada di lantai 2, ada tangga kayu menuju ke sana. Tangga kayu bukan asli peninggalan ribuan tahun lalu, tapi dibuat untuk memudahkan pengunjung melihat ruangan ketiga. Dahulu kala, entah apa yang digunakan untuk naik ke lantai 2.

Dari ruangan kedua baru menuju ruangan ketiga sebagai tempat penyimpanan peti mati. Tentu saja peti mati sudah tidak ada lagi, namun terlihat tempat penyimpanannya di sana. Sepertinya ruangan memang dirancang sedemikian rumit untuk mengelabui orang-orang yang berniat jahat mengambil harta benda raja yang memang ikut disimpan dalam piramida.

Turun naik dalam sebuah ruangan yang cukup curam membutuhkan tenaga ekstra. Terutama untuk orang-orang yang berbadan besar. Jadi bertanya-tanya, bagaimana orang-orang zaman dahulu memasukkan peti mati beserta harta benda raja itu ke dalam ruangan Piramida yang sempit itu ya?

Perjalanan dilanjutkan ke Bent Pyramid. Piramida berbentuk unik ini terletak di selatan Red Pyramid. Bagian bawah piramida memiliki kemiringan 54 derajat tetapi bagian atas sudutnya sangat dangkal yaitu hanya 43 derajat.

Jadi terlihat sekali bentuk bengkoknya dan sepertinya ada revisi konstruksi pada masa itu. Umurnya lebih tua dari Red Pyramid karena konstruksi Red Pyramid lebih proporsional dan kemiringannya lebih landai. Banyak juga susunan batu yang sudah rusak di beberapa sisi piramida bengkok ini.

Ada juga tangga menuju ke dalam piramida ini tetapi tidak ada penerangan di ruangan dalamnya seperti di Red Pyramid. Cukup ngeri juga jika masuk ke ruangan sempit dan pengap tanpa ada penerangan. Waktu saya ke sana, pintu masuknya juga sedang ditutup. Akhirnya saya hanya berfoto ria di bagian luarnya saja.

Kecanggihan arsitektur bangsa Mesir kuno memang sudah sangat diakui dunia. Bagaimana tidak, ribuan tahun lalu saat teknologi belum secanggih saat ini mereka sudah mampu membangun monumen dengan tingkat kerumitan seperti itu.

Hingga kini para ahli arsitektur dan arkeolog belum mampu memecahkan teknologi pembangunan piramida-piramida oleh bangsa Mesir kuno. Tak heran Mesir dijuluki Ibunya Dunia karena kemajuan peradabannya sudah terbentuk sejak lama.

Jadi kalau Anda berkunjung ke Mesir, jangan hanya mengunjungi Piramida Giza saja karena di Mesir banyak piramida lainnya yang susunan batuannya berbeda satu sama lain. Juga, cobalah masuk ke dalamnya untuk mengintip interior piramida yang menakjubkan.

Negara Eksotis di Timur Tengah




Berwisata ke Mesir, berarti menengok Piramida dan wisata sejarah kuno lainnya. Namun ternyata, Mesir juga memiliki sisi lain yang tak kalah eksotis. Cobalah berlibur ke Matruh dan Siwa, lalu buktikan sendiri sensasinya!

Mesir selain terkenal dengan wisata sejarah, Piramida dan situs kuno lainnya, ternyata juga menawarkan banyak objek wisata pantai dan air yang indah. Hal itu terbukti kepuasan kami setelah melancong ke kawasan Matruh dan Siwa.

Matruh berjarak sekitar 524 kilometer atau jarak tempuh sekitar 6 jam mengunakan jalur darat dari ibukota Mesir, Kairo. Dalam perjalanan, kanan kiri hanya dihiasi pemandangan padang pasir yang terhampar luas. Tetapi pemandangan ini tentu jadi fenomena menarik saat mengingat suburnya tanah Indonesia yang dihiasi dengan hijau pepohonan, sawah, dan rumput.

Perjalanan yang cukup melelahkan segera terbayar saat sampai ke tujuan. Karena Matruh memiliki Pantai Rommel dan Agiba. Kedua pantai ini terlihat sangat indah dengan pemandangan biru laut serta pasir putih.

Wisatawan yang ingin berlibur di ombak yang landai bisa ke Pantai Rommel. Sedangkan jika ingin ombak yang lebih menantang, lawanlah deburan ombak di Pantai Agiba. Tentu sangat tepat liburan ke sini untuk mengusir kebosanan di tengah riuhnya suasana perkotaan.

Destinasi kedua yang juga tidak kalah menarik adalah kawasan Siwa. Siwa terletak 820 kilometer dari Kairo. Untuk menuju Siwa diperlukan waktu sekitar 4 jam dari Matruh.

Bukan Mesir namanya jika dari sudut-sudut daerah tidak terdapat peninggalan sejarah zaman dahulu, seperti halnya rumah-rumah kuno yang berada di kawasan Siwa. Selain itu, Siwa juga menawarkan sajian yang berbeda dari destinasi pertama.

Berlibur ke sini seperti lebih terasa Mesir karena objek wisata di sini adalah gurun pasir. Di Siwa jadi pusatnya ajang uji adrenalin. Karena benar-benar menguji nyali saat mengarungi curamnya dan tingginya perbukitan pasir dengan menggunakan mobil Jeep offroad.

Siwa Oasis yang merupakan danau di tengah padang pasir. Sungguh wisata yang mengagumkan, di tengah kekeringan Anda bisa dimanjakan dengan adanya pantai dan danau yang indah untuk menambah kesegaran.



Bukti Kejayaan Peradaban Mesir Kuno




Liburan sambil belajar peradaban kuno di Mesir tentu mengasyikkan. Di Memphis, traveler bisa melihat majunya peradaban Mesir Kuno dengan bukti patung Ramses II, yang sering disebut sebagai Firaun yang menentang Nabi Musa.

Memphis merupakan kota dan ibukota Mesir kuno dan pusat penting dari sejarah Mesir. Kota ini terletak di selatan delta Sungai Nil, di tepi barat sungai. Kota kuno ini berada tidak jauh dari Piramida Sakkara dan Dashour.

Memphis boleh jadi kurang populer di kalangan pelancong, terutama pelancong Indonesia. Lokasinya yang berada agak jauh dari pusat kota, menjadikan tempat ini jarang dimasukkan dalam daftar destinasi saat mengunjungi Mesir.

Namun bagi peminat sejarah, Memphis sangat direkomendasikan untuk dikunjungi. Tempat tersebut adalah sebuah bekas kota kuno yang berada sekitar 30 km selatan Kota Kairo. Memphis merupakan kota dan ibukota Mesir kuno dan pusat penting dari sejarah Mesir.

Kota ini terletak di selatan delta Sungai Nil, di tepi barat sungai. Kota kuno ini berada tidak jauh dari Pyramid Sakkara dan Dashour. Pada tahun 1979, situs arkeologi Memphis ditetapkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Kota Memphis didirikan sekitar 3100 SM oleh Menes. Memphis merupakan nama versi Yunani sedangkan dalam bahasa Mesir kota ini bernama Men-Nefer. Nama Mesir Kunonya adalah Inebou-Hedjou yang diterjemahkan sebagai "white wall" atau dinding putih.

Kota Memphis dibangun di dataran tinggi sebagai benteng untuk membendung banjir Sungai Nil pada masa itu. Kota Memphis adalah ibukota Mesir selama periode awal dinasti sekitar 3100–2613 SM dan periode Old Kingdom 2613-2160 SM.

Pada periode Middle Kingdom, ibukota Mesir berada di ota Ijtawy di Fayoum sebelum akhirnya pada masa New Kingdom ibukota Mesir pindah ke Luxor. Memphis merupakan kota yang sangat besar.

Hal ini bisa dilihat dari keberadaan Necropolis atau komplek pemakaman di kawasan Memphis membentang sepanjang 30 km di sepanjang tepi barat Sungai Nil yaitu situs Giza, Sakkara dan Dashour. Jadi ada 3 tempat sekaligus yang bisa kita kunjungi.

Ada dua alternatif jalan untuk menuju ke situs bersejarah ini. Yang pertama melalui jalan utama yaitu Marotia Road. Letaknya tak jauh dari kawasan Piramida Giza. Ikuti saja petunjuk jalan menuju Sakkara. Dari sini perjalanan hanya menempuh jarak sekitar 23 km.

Alternatif kedua yaitu menyusuri tepi barat Sungai Nil. Jarak tempuhnya lebih pendek dari alternatif jalan pertama, sekitar 20 km. Namun jalan Agricultural Road berada tak jauh dari pusat Kota Kairo.

Untuk transportasi, gunakan jasa travel lokal, sewa mobil atau menyewa taksi. Angkutan umum untuk menuju tempat ini sangat membingungkan bagi pelancong yang baru pertama mengunjungi Mesir.

Agar lebih aman, ada baiknya menyewa mobil pada mahasiswa Indonesia dan meminta bantuan mereka untuk menjadi pemandu kita. Tiket masuk ke Open Air Museum, EGP 35 (Rp 59.600) untuk umum dan EGP 15 (Rp 25.500) untuk pelajar. Sedangkan untuk parkir mobil hanya EGP 3 (Rp 5.100) saja yang dibayar saat membeli tiket masuk.

Dalam sebuah gedung berukuran sekitar 600 m2 di sebelah kanan pintu masuk, tersimpan sebuah patung Ramses II berukuran cukup besar dalam posisi ditidurkan (tidak berdiri) tanpa kaki karena patah.http://www.hasanahqaromah.com/ziarah-spektakuler-mesir/#more-458

Beberapa patung kecil dan potongan tiang bangunan juga di simpan dalam gedung ini. Agar bisa melihat patung Ramses II secara utuh, kita bisa naik ke lantai atas.

Open air museum ini sebenarnya tidak terlalu luas, barang-barang yang disimpan di tempat ini juga tidak banyak tapi cukup membuat kita takjub pada orang Mesir dari peradaban lampau. Barang-barang yang disimpan di Museum Memphis ini adalah benda-benda dari jaman dinasti baru (sekitar 2000 SM).

Di luar, bangunan paling menonjol adalah patung Sphinx, yang serupa dengan Sphinx di Giza, namun berukuran lebih kecil, serta patung Ramses. Beberapa batu dengan tulisan Hieroglyphs diletakkan di sekitar patung Ramses.

Di dalam area museum cukup banyak penjual suvenir, tapi harga yang ditawarkan cukup mahal. Sejarah Mesir memang tak pernah membosankan. Hampir setiap sudut negeri ini berbau sejarah dan mengagumkan. Kisah majunya peradaban masa lampau nyata adanya dengan bukti peninggalan yang tersisa.

Mencari Jejak Nabi Musa di Mesir dan Yordania





Salah satu nabi yang diagungkan oleh umat muslim adalah Nabi Musa. Nabi dengan mukjizat membelah lautan ini selalu mengundang rasa penasaran wisatawan Muslim. Mesir dan Yordania adalah dua tempat untuk mengenalnya.

Kita mulai dari Yordania dulu, di sana terdapat makam yang diyakini umat Muslim sebagai Makam Nabi Musa. Lokasinya berada di Kota Jericho atau sekitar 20 km dari Yerusalem.

Makam Nabi Musa berada di dalam komplek masjid yang memiliki 5 menara. Perjalanan menuju masjid tersebut tidak mudah, Anda harus naik bus dengan medan menanjak dan penuh bebatuan.

Lalu, Makam Nabi Musa ada di salah satu ruangan masjid dan terlihat berbeda dengan makam pada umumnya. Ada suatu peti besar yang dibungkus kain hijau dengan tulisan kaligrafi dan ukurannya sangatlah besar. Entah apakah petinya dibuat sengaja berukuran besar atau memang ukuran Nabi Musa sebesar itu?

Kalau di Yordania adalah Makam Nabi Musa, maka berbeda dengan Gunung Sinai yang ada di Mesir. Umat Muslim meyakini kalau di puncak gunung adalah tempat Musa berdialog dan bertemu dengan Allah. Peritiwa tersebut terkandung dalam surat Al A'raf di Al Quran, ayat 143-147.
Di Gunung Sinai juga diyakini umat Muslim merupakan tempat turunnya Kitab Taurat yang berisi 10 perintah untuk umat Muslim kala itu. Isinya adalah, mengakui keesaan Allah, larangan menyembah berhala atau patung, larangan menyebut Allah dengan sia-sia, memuliakan hari Sabtu, menghormati ayah dan ibu, larangan membunuh sesama manusia, larangan berzina, larangan mencuri, larangan menjadi saksi yang berdusta dan larangan memiliki keinginan untuk menguasai hak orang lain.

Mesir dan Yordania pun disebut-sebut sebagai destinasi yang tepat untuk 'mencari' jejak Nabi Musa. Ada banyak sejarah dan kisah Nabi Musa yang Anda dapatkan saat menjelajahi Gunung Sinai dan Makam Nabi Musa.


Monday, August 18, 2014

Ladang Bunga Terbesar di Dunia, Ada di Tengah Gurun Pasir!




http://www.hasanahqaromah.com/umroh-plus-dubai-bintang-5-promo/
Dubai Miracle Garden wajib masuk dalam agenda destinasi liburan Anda saat ke Dubai. Wisatawan dapat melihat ladang warna-warni bunga yang mekar. Ajaibnya, bunga-bunga itu mekar cantik di tengah gurun pasir!

Selain Burj Khalifah, Dubai Mall, dan wisata gurun pasir khas Timur Tengah yang jadi kebanggaan orang-orang Dubai, Miracle Garden juga jadi destinasi wajib saat ke Dubai. Ini adalah taman seluas 72.000 meter persegi. Taman tersebut sengaja ditanami jutaan jenis bunga cantik dari banyak penjuru dunia.

Dubai Miracle Garden masuk dalam sebuah proyek megah yang membuktikan bahwa Dubai adalah destinasi kelas dunia dan unik. Padahal Dubai dikenal punya iklim gurun yang sangat panas yang tak memungkinkan bunga-bunga itu mekar cantik.

Hal itu membuktikan bahwa Dubai mendesainnya dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi canggih. Kemungkinan taman tersebut menggunakan sistem pengairan irigasi dan memanfaatkan limbah dengan metode yang benar, sehingga jutaan bunga dapat tumbuh sempurna.

Di sini, wisatawan dapat melihat 45 jenis bunga dengan kombinasi warna ungu, merah, kuning, putih, pink dan masih banyak lagi. Tentunya itu semua sangat menggoda mata dan membuat wisatawan betah bersantai, meski di tengah teriknya surya khas padang pasir.

Kumpulan bunga-bunga tersebut dijadikan karya seni nyentrik. Beberapa bentukan cantik seperti menyerupai lahan parkir mobil, hati, piramida, menara, rumah dalam dongeng, bunga raksasa, patung, dan bentuk unik lain. Bentuk-bentuk tersebut dibuat sesuai gambaran Kota Dubai yang gemerlap dan kaya. Pastinya Anda langsung buru-buru ingin berpose di tengah ladang bunga paling megah sedunia.

Semakin hari Dubai Miracle Garden terus memamerkan atraksi baru untuk menyedot perhatian wisatawan segala usia, seperti Butterfly Garden yang sebentar lagi dibuka. Fasilitas yang dapat dinikmati wisatawan selama bersantai di sana juga lengkap dan memadai.

Dubai Miracle Garden terletak di pusat kota, berdampingan dengan gedung pencakar langit, tepatnya di Al Barsha South 3, Barsha/Dubailand Area, Dubai, UEA. Buka setiap hari, pukul 09.00-22.00 waktu setempat saat weekdays. Sedangkan wisatawan yang datang ke sana saat weekend bisa dari pukul 09.00-23.00 waktu setempat. Gratis!